Selasa, 22 November 2011

Sentra Produksi Manco

Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan jajanan yang disebut manco. Di Purbalingga (Jateng), produsen manco yang paling besar dan sudah terkenal adalah Sumarjo (60), warga Jl. AW Soemarmo - RT 3/RW 2 Kelurahan Kembaran Kulon. Lebih jelasnya, tempat usaha sekaligusgrosir makanan kecil itu, berada 50 meter ke arah utara dari simpang empat Sirongge.Jajanan berupa kue kering ini, terbuat dari tepung ketan/tepung tapioka, gula, dan wijen. Rasanya manis, gurih, dan renyah. Pokoknya, mak nyussss......Jajanan ini lebih nikmat kalau dimakan sebagai teman minum kopi atau teh, sehingga cocok sebagai hidangan buat tamu yang datang ke rumah. Cocok jugabuat oleh-oleh.

Menurut Sudarsono STL (35)--anak kedua Sumarjo--usaha pembuatan manco dirintis kurang lebih 40 tahun yanglalu, ketika ayahnyamasih berusia 20 an tahun. Kini, Sumarjo mewariskan usahanya kepada anak-anaknya yang semuanya berjumlah enam orang. Jatuh bangun Sumarjo jalani dalam mengelola usaha pembuatan manco, hingga usaha itu kini berkembang pesat.

Ada dua jenis manco yang diproduksi di sini, yakni manco dengan bahan baku tepung tapioka dan tepung ketan. Harga jual manco dengan bahan baku tepung tapioka Rp 15.000,-/kg, sedangkan dengan bahan tepung ketan Rp 35.000,-. Hargamanco dengan bahan tepung ketan lebih mahal dua kali lipat lebih dibanding berbahan tepung tapioka, karena harga beras ketankini juga mahal. Manco dengan kedua bahan baku itu, sama-sama larisnya.Di pasaran, manco bikinan Sumarjo diberi label/cap"Nona Carmel".

Untuk menghasilkan manco dengan rasa wijen, Sumarjo tidak sembarangan menggunakan bahan wijen. Namun ia mendatangkan wijen khusus dari Makasar, yang kualitasnya memang baik.

Diakui Sudarsono yang didampingi adiknya, Siti Maesyaroh (28), kue kering manco menjadi buruan orang setiapmenjelang hari raya Idul Fitri, dan pada saat banyak hajatan. Sebab pada acara istimewa itu, manco menjadi suguhan wajib di setiap rumah, atau dijadikan oleh-oleh.

Pada hari-hari ramai, di mana permintaan meningkat, Sumarjo yang dibantu sejumlah tenaga kerjanya, dalam sehari mampu menggoreng manco antara 400 kg hingga 500 kilo gram. Namun pada hari-hari biasa, rata-rata 200 kg.

Selama ini, manco bikinan Sumarjo sudah menembus pasar diPekalongan, Tegal, Pemalang, Purwokerto, Banjarnegara dan Purbalingga serta sekitarnya. Selain pembeli datang untuk kulakan, Sumarjo juga melayani pembeli perorangan atau eceran.

Di tempat grosir makanan kecil yang dikelola Sumarjo (Telp: 0281-891995), selain manco, juga dijual aneka produk makanan kecil bikinan Sudarsono, seperti makaroni, potato (sari kentang), dan emping jagung.